Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Muhammad Surya Fahreza, XI IPS 4

Gudang Ilmu

Lembaran beribu makna

Berisi sejarah yang berlalu

Rajinlah kita membaca

Julukan si kutu buku

Wawasan ilmu bertambah

Bagaikan dunia berlabuh

Menyusuri berbagai masalah

Hanya mata yang berteduh

Gudang ilmu dimana-mana

Tingkatkan membaca buku

Sampai tua akan berguna

Bagaikan sepotong kuku

Semangat terus berpenghuni

Bergelora di dalam jiwa

Temani disaaat sunyi

Hanya kau yang terbawa

Jajaran makna kata-kata

Setia menghiasi selalu

Barisan berupa cerita

Ukiran tangan yang berlalu

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Azalika Dhea, XI IPS 4

Selasa, 12 Februari 2019

Puisi Alam: Terbanglah Merpatiku

Oleh NN

Merpati sayapmu menari merajut awan

Merpati sayapmu menari suci waktu

terus mengalir bagai bengawan

Merpati teruslah menari, teruslah kawan

Mengapa matamu sayu

Pelan kedipmu terhuyung huyung

Samudera masih merayu

teruslah, teruslah mendayung

Masihlah berwarna sang pelangi

Masih ada merah masih ada jingga

Masihlah kau harum mewangi

Masihlah aku padamu bangga

Hari esok sedang menunggu

Hilangkan gundah, buang gerah

Merpati bentangkan tawamu

Usir gelisah dari jiwamu

Jangan biarkan angin membawamu

Tunjukkan pada semua wibawamu

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Konten Tambahan

Muhammad Dani Faisal Basri, XI IPS 4

Puisi Karya Zshara Aurora)

Untukmu Pahlawan Indonesiaku

Demi negeri…

Engkau korbankan waktumu

Demi bangsa…

Rela kau taruhkan nyawamu

Maut menghadang di depan

Kau bilang itu hiburan

Tampak raut wajahmu

Tak segelintir rasa takut

Semangat membara di jiwamu

Taklukkan mereka penghalang negri

Hari-hari mu di warnai

Pembunuhan dan pembantaian

Dan dihiasi Bunga-bunga api

Mengalir sungai darah di sekitarmu

Bahkan tak jarang mata air darah itu

Yang muncul dari tubuhmu

Namun tak dapat…

Runtuhkan tebing semangat juangmu

Bambu runcing yang setia menemanimu

Kaki telanjang yang tak beralas

Pakaian dengan seribu wangian

Basah di badan keringpun di badan

Yang kini menghantarkan indonesia

Kedalam istana kemerdekaan

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Konten Tambahan Literasi

Nilam Cahya Kamila, XI IPS 4

Selasa, 12 Februari 2019

Senja Di Sudut Ufuk Timur

Oleh Safi’i Pagurawan

Indah langit mega memerah siang berlalu tanpa pamit

jenuh tua mulai tak berdaya genggam dayung

bahtera rapuh,

jatuh keringat mu seperti tak hampa

meniti kehidupan yang sebatas asa,

sayu adzan belum berlalu pandangan ketepi namun belum berujung

lengah ombak seolah kesempatan

Bersujud menatap, mengharap nirwana,

langgam mendayu riuh camar sudah punah

di telan sang senja,

kayuh bahtera tak padam di tengah kelam,hanya berteman sang bayu yang bisu menyelimuti tubuh

renta mu,di sudut ufuk timur kau terus berhayal

kosong.

Jarak demi jarak mulai lalu setiap jengkal untuk

membunuh kerinduan yang di lengah kan waktu,tak

tahu rejeki ini hari entah cukup entah tidak,namun senyum mu seolah menutupi beban yang begitu

kejam tuk di lalui.

Malam ini kau pejam kan mata mu agar esok tak di

lampau oleh embun.

Bahtera mendayu di damping ilahi semesta saksi.

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Gerakan literasi :

Konten tambahan berupa karya tulis puisi.

Salsabila Ariqah Putri, XI IPS 4

~~ Tak Berjudul, Tanpa Nama~~

Salsabila Ariqah

Hanya puisi temanku untuk bercerita.

Puisi adalah teman terbaik untukku menyatakan perasaan terhadapmu.

Jangan kau herankan kalau diriku gemar menuliskan bait puisi untukmu.

Hahaha.. kau pasti berpikir itu sangat aneh dan begitu klasik, tapi entahlah.. puisi dengan beragam kata membuatku berani untuk selalu merasa kau berada disisiku.

Disini aku sebagai pengagum misteriusmu. jarak dan kedekatan tidak akan menjadi persalahan berarti.

Aku yang menyukaimu dan mengagumimu dalam diam, tak ada yang menarik darimu, namun ku tetap menaruh harap halu yang besar terhadapmu.

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Kamis, 7 Februari 2019

M.Surya Fahreza, XI IPS 4

Ketika tamparan gelisah

Seluas padang jazirah

Terseok-seok langkah lemah

Menyisir selaras lembah

Sunyi selalu dicari dan dicari

Meredam tangis bayi perempuan

Yang disumpal tumpukan tanah

Atau tebasan pedang Sang Ayah

Dan hening dicelah tebing

Dari jeritan hawa yang melengking

Dari budak compang-camping

Sebelum kemudian binasa

Tahu isi dunia

Bisa Membaca

Tahu kemudahan dunia

Bisa membaca

Tahu mana saja

Bisa dari membaca

Membaca jendela dunia

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Kamis, 7 Februari 2019

Nilam Cahya Kamila, XI IPS 4

Indahnya Alam Negeri Ini

Kicauan burung terdengar merdu

Menandakan adanya hari baru

Indahnya alam ini membuatku terpaku

Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak

Kurentangkan tanganku sejenak

Sejuk , tenang , senang kurasakan

Membuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alam

Kekagumanku sulit untuk kupendam

Dari siang hingga malam

Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan

Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan

Begitu indah rasanya

Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna

Membuat semua orang terpana

Membuat semua orang terkesima

Tetapi, kita harus menjaganya

Agar keindahannya takkan pernah sirna

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Kamis,7 Februari 2019

Azalika Dhea Andini, XI IPS 4

Sang Penyemangat

Hatiku begitu menggebu

Setiap kudengar tausiyah suci itu

Rangkai katanya merona hatiku

Alur ritmiknya memerah telingaku

Jiwaku menggebu haru bertalu

Setiap derap pergerakan dihentakkan

Menyentak rasa lengang sanubari

Menggetar senyap keterlenaanku

Wahai geloraku, jangan tenggelamkan

Rasa cintaku pada perjuangan ini

Hanya karena tak bertemu sang guru

Yang selalu mengetuk pintu hatimu

Sematkan dalam ingatanmu,

Pandangan optimis penuh harapan

Seperti menatap indahnya langit biru

Penuh cahaya, menghangatkan hati

Agar kusambut langkah perjuangan itu,

Bersama kalam dan sabda yang tlah terpatri

Buktikan rasa peduli, simbol pemberani

Agar sinarnya terangi persada ini

Jadilah bunga yang harum di persada ini

Yang menebar wangi, pesona alami

Bangkit dan melangkahlah dengan pasti

Peradaban di negeri ini harus tegak berdiri

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Kamis, 7 Februari 2019

M.Dani Faisal Basri, XI IPS 4

Puisi

Derai Cemara Udang

Angin pantai disela gerimis

Mendera pelan, sejenak

Berteduh di bawah

Pohon-pohon cemara udang

Kemudian lenyap ke arah

Gubuk-gubuk bambu yang reot

Tanpa atap di tepian jalanan pantai

Senja ini..

Tiada yang romantis atau membiuskan angan

Ke dalam khayal yang beku

Dan ratusan hari terkubur diam

Pantai ini telah sepi..

Hanya derai cemara udang..

Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda

Tidak juga menjadi hujan deras

Ada yang berubah

Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau

Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput

Ada cemara udang, perahu nelayan

Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat

Ini adalah pantai kenangan

by: Katjha

Gerakan Literasi SMAN 27 Jakarta

Kamis, 7 Februari 2019

Salsabila Ariqah Putri, XI IPS 4

Puisi

Aku dan Kamu

Masih bisakah aku menjadi barisan penunggumu lagi, rasanya ingin aku menjadi penunggumu lagi, kemarin aku berada di titik dimana aku lelah.

Tak ayal dari itu, aku merasakan lebih sakit melepasmu dibandingkan rasa menunggu itu.

Aku berkorban waktu, tenaga dan berbagai upaya untukku bertahan, banyak orang berkata aku bodoh karena menunggumu.

Menunggu dan mencintai dalam diam tidak berarti bodoh, bukan ?

Aku yang mencintaimu dalam diam, menunggumu, dan selalu menunggu entah tuhan akan menulis cerita bagaimana lagi untukku, ceritaku, dan kisahku agar aku dapat bersanding bersamamu dimasa depan.